Tampilkan postingan dengan label Trough. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Trough. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Januari 2010

Beberapa Trik Pembuatan Iklan

Trik Menulis Copy Iklan

1. Gunakan kata yg dikenal, gampang diingat. Diucapkan dan buatlah sependek mungkin
2. Fokus pada hal utama dan sampaikan satu pesan
3. Bicaralah secara personal
4. Buatlah pesan yang original, Tidak Hiperbola
5. Buatlah kata menjadi Imajinasi
6. Bicaralah tentang produk secara jelas.
7. Buatlah audiens “berhenti” dengan copy iklan.

Menulis Headline Copy Untuk “PRINT AD”
Direct Action Headlines
1. Assertion :Klaim, Janji yang akan memotivasi sesorang untuk mencoba produk yg diiklankan
2. Command : Perintah untuk sesorang melakukan sesuatu.
3. How -To Heads : Bagaimna menggunakan dan memecahkan masalah
4. News Announcements : Headline yg digunakan untuk pengenalan produk baru, tambahan baru, formula baru yg membuat orang mencobanya

Indirect Action Headlines
1. Puzzles : Headline dengan kata tanya, sentuhan makna ambigu yang membuat orang harus membaca subcopy
2. Association : Headline yg menggunakan gambar dan gaya hidup untuk membangun interest konsumen

Menulis Copy Untuk Radio
1. Buatlah personal
2. Bicaralah dengan “interest konsumen”
3. Buatlah pendengar berhenti dengan sound effect, music, pertanyaan, atau sesuatu yg tidak diduga
4. Buatlah pesan yang dapat diingat.
5. Buatlah Panggilan untuk melakukan sesuatu.
6. Transferlah gambar dengan deskripsi suara.

Minggu, 10 Januari 2010

Filosofi Warna : The Message of Color

Hi guy,.. gmna kabar kalian semua? Semoga tetep baik2 aj! :D Sebelumnya ane mohon maaf kalau beberapa bulan ini blog Airbrand ngg diupdate. Biasalah,… si operator (ane sendiri) lagi banyak tugas dan ngg ada koneksi internet sedang untuk ke warteg, ehh, warnet males. Hehehehe. Hari ini ane mau post untuk masalah filosofi warna. Kenapa warna? Soalnya kebetulan hari ini lagi ngerjain logo pribadi buat ane sendiri. Makannya ane lupa masalah filosofi warna kayak apaan :D Akhirnya searching di google, dan ketemu kayak ginian.

1. Kuning

· Optimis

· Harapan

· Filosofi

· Ketidak jujuran

· Pengecut (available in west =)) )

· Penghianatan

· Pencerahan

· Intelektual

2. Orange

· Energi

· Keseimbangan

· Murah

3. Merah

· Power

· Energy

· Kehangatan

· Nafsu

· Cinta

· Agresif

· Bahaya

· Komitment

· Dinamis

· Percaya diri

Warna merah akan memiliki arti yang berbeda ketika dipadukan dengan warna yang lain, contoh: ketika merah di padukan dengan warna hijau, maka akan menyimbolkan natal. Merah+putih di dalam budaya oriental memiliki arti berani dan semangat yang berkobar-kobar.

4. Biru

· Kepercayaan

· Konservatif

· Keamanan

· Teknologi tinggi

· Bersih

· Teratur

· Damai

· Menyejukkan

· Spiritualitas

· Kontemplasi

· Misteri

· kesabaran

5. Hijau

· Alami

· Sehat

· Keberuntungan

· Pembaharuan

· Pertumbuhan

· Kesuburan

· Harmoni

· Optimis

· Kebebasan

· Keseimbangan

6. Ungu

· Spiritual

· Misteri

· Kebangsawanan

· Transformasi

· Kekasaran

· Keangkuhan

· Ramah

· Romantis

· Mandiri

7. Coklat

· Tanah/Bumi

· Reliability

· Comfort

· Daya tahan

· Stabil

· Bobot

· Agung (Tanggane mas Ari kayakne =)) )

8. Hitam

· Elegan

· Ketakutan

· Power

· Kecanggihan

· Misteri

· Kematian

· Seksualitas

· Kesedihan

· Keagungan

· Independen

· Berwibawa

· Menyendiri

· Disiplin

· Berkemauan keras

9. Putih

· Suci

· Bersih

· Alami

· Kosong

· Netral

· Awal

· murni

10. Abu-abu

· Intelek

· Masa depan

· Sederhanaan

· Sedih

Itu dulu dah, buat mulainya silahkan nyoba maenan warna. Entah di sotoshop, AI, Ato Corel. ;))

Referensi: http://blogbintang.com/arti-dari-warna

Jumat, 13 November 2009

Info dan Peta

Info untuk Laskar baru AirBrand Jogja:

Selamat datang laskar baru AirBrand cabang Jogja, mohon kehadiran saudara-saudari dalam briefing perdana pada:

Hari : Minggu
Tg l : 15 November 2009
Pukul : 19.00 wib
Tempat: Cafe GRISSE, jln. Perumnas (daerah Selokan Mataram)



Minggu, 31 Mei 2009

Ad Student Brief

“Mimpi untuk Masa Depan Anak Indonesia”

Key Facs/Issues:

Pernahkah Anda bayangkan bahwa jumlah anak putus sekolah di negeri tercinta ini ternyata sudah puluhan juta? Menurut data resmi yang dihimpun dari 33 Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 provinsi, jumlah anak putus sekolah pada tahun 2007 sudah mencapai 11,7 juta jiwa. Jumlah itu pasti sudah bertambah lagi tahun ini, mengingat keadaan ekonomi nasional yang kian memburuk.

Ternyata, peningkatan jumlah anak putus sekolah di Indonesia sangat mengerikan. Lihatlah, pada tahun 2006 jumlahnya “masih” sekitar 9,7 juta anak; namun setahun kemudian sudah bertambah sekitar 20 % menjadi 11,7 juta jiwa. Tidak ada keterangan dari Komnas PA apakah jumlah tersebut merupakan akumulasi data tahun sebelumnya, lalu ditambah dengan jumlah anak-anak yang baru saja putus sekolah. Tapi kalaupun jumlah itu bersifat kumulatif, tetap saja terasa sangat menyesakkan.

Bayangkan, gairah belajar 12 juta anak terpaksa dipadamkan. Dan 12 juta harapan yang melambung kini kandas di dataran realitas yang keras, seperti balon raksasa ditusuk secara kasar hingga kempes dalam sekejap. Ini bencana nasional dengan implikasi yang sangat luas, bahkan mengerikan.

Dewasa ini dimana tuntutan standar pendidikan demikian tinggi dengan slogan kesempatan seluas-luasnya bagi anak Indonesia untuk belajar ternyata tidak seimbang dengan kenyataan. Sangat banyak anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan belajar selayaknya anak-anak orang berpunya. Anak cerdas, pintar, memiliki etos yang tinggi untuk belajar tetapi dirundung duka karena kesempatan itu sirna direnggut kejamnya kehidupan, karena tuntutan orang tua agar anak-anaknya membantu mencari sesuap nasi. Akhirnya panasnya matahari lebih akrab dari pada pensil, debu jalanan lebih intim dibandingkan buku pelajaran, mereka tidak tahu masa depan mereka akan seperti apa. Apakah sama dengan orang tuanya? Menjadi pemulung di kolong jembatan, atau pedagang kecil kaki lima tanpa modal. Atau justru sebaliknya mereka akan mengubah kehidupannya menjadi lebih baik? Tampaknya mimpipun mereka takut, karena kesempatan itu tidak datang pada mereka.

Tidak semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk merengkuh mimpi-mimpinya. Masih banyak dari mereka tidak mampu. Saatnya sekarang mengajak semua orang untuk peduli. Saatnya masyarakat yang mempunyai kemampuan lebih untuk turun tangan mengambil bagian dalam mengisi masa depan anak-anak Indonesia. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Mimpi mereka sudah harus dikejar

Advertising Objectives

  • Mengajak kepada semua orang yang mampu untuk mendonasikan sebagian hartanya untuk anak-anak Indonesia.
  • Memberikan gambaran yang jelas bahwa tanpa partisipasi masyarakat, anak-anak Indonesia tidak akan mendapatkan kesempatan meraih mimpi-mimpinya


Primary Target Audience

Eksekutif mapan SES A/B, 35 – 45 th

Rutin mencari informasi pada media massa cetak dan elektronik, memiliki email dan akun jejaring sosial, tergabung dalam komunitas/organisasi masyarakat

Key Message

Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif membangun masa depan generasi bangsa dengan membantu anak Indonesia meraih impiannya.

Mandatory

Komunikasikan Iklan Layanan Masyarakat ini dalam iklan cetak (print ad) yang dipersembahkan oleh PPPI Peduli sebagai mediator utama.

Arahkan aksi donasi pada situs www.pppipeduli.or.id

Tone & Manner

Humanis, dinamis, kreatif

Desired Response

Ya! Saya akan donasi sekarang juga.

Aku harus bantu anak Indonesia untuk meraih mimpi mereka.

Tidak bisa ditunda lagi, aku harus sisihkan semampuku untuk mereka.

Senin, 30 Maret 2009

Job Description Community Organizer

President Director : Bertempat di kantor pusat Airbrand Indonesia bertugas Mengontrol setiap cabang Airbrand di seluruh indonesia dan bertugas langsung membawahi UNIT BISNIS Airbrand .

Community Director : Bertugas menyusun rencana belajar/kebijakan umum cabang/dan mengontrol : seluruh kegiatan Airbrand di wilayah yang dipimpinnya.

Operational Team : Bertanggungjawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar internal dan juga eksternal komunitas Airbrand, dengan gambaran tugas sebagai berikut :

1. Menyusun jadwal belajar bersama Community director

2. Mengkonfirmasi pembicara dan juga tempat belajar untuk komunitas.

3. Mengntrol kegiatan tambahan komunitas.

4. Mencari informasi tentang seminar,training,dll yang berhubungan dengan periklanan dan kreativitas sekaligus mengatur keikutsertaan anggota komunitas dalam kegiatan tersebut.

5. Membantu public realtion team dalam mensukseskan kegiatan PR

Public Relation Team : bertugas melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk menaikan citra dan tingkat popularitas komunitas. Gambar tugas PR sebagai berikut.

1. Merancang kegiatan komunitas bersama tim operasional dengan tujuan amal dan juga mendapatkan publisitas pihak ketiga seperti koran,majalah,dll

2. Mewakili komunitas sebagai pembawa pesan dalam acara-acara tertentu dan juga wakil komunitas berbicara pada media.

3. Membuat kerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan Airbrand.

4. Membangun network dan link Airbrand seluas-luasnya.

Information Tecnologi : Departemen ini bertugas untuk mememuuhi kebutuhan IT untuk komunitas. Gambaran tugas departemen IT sebagai berikut

1. Membuat web blog dan asesoris pelengkap blog untuk komunitas.

2. Membantu komunitas dalam masalah Teknis teknologi di kantor komunitas.

3. Membuat program “online Attack” bersama Community director, dan Public realtion untuk membangun link dan menciptakan kampanye online tertentu dengan goal buzz popularitas Airbrand di dunia maya.

Administration Account : Bertugas melakukan kontrol administrasi komunitas seperti membantu Tim Operasional dalam hal pengurusan administrasi surat menyurat kepada pembicara , penanggungjawab tempat belajar dll.

Financial Account : bertugas memanajemen keuangan komunitas dan melakukan kontrol keuangan serta berkewajiban menyusun anggaran bulanan dan melaporkannya pada Community director.

Note : Untuk saat ini unit bisnis Airbrand hanya berada di kantor Pusat Yogyakarta. Unit bisnis Airbrand dapat dibuka di kantor cabang jika Komunitas telah benar-benar siap dengan sejumlah portofolio dan uji kelayakan.

Senin, 15 Desember 2008

MANAJEMEN BIRO IKLAN

Dalam kitab Etika Pariwara Indonesia (EPI), biro iklan (advertising agency) diartikan sebagai suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa. Bisnis periklanan di Indonesia termasuk salah satu bisnis yang berkembang cukup pesat. Jumlah anggota Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) dari tahun ke tahun menunjukan kenaikan (total per akhir 2005 terdaftar 412 perusahaan periklanan di seluruh Indonesia dengan nyaris 50%-nya berada di DKI Jakarta).


Media massa baru juga semakin bermunculan, baik itu stasiun TV maupun media cetak. Semakin banyak pula perguruan tinggi yang membuka jurusan periklanan, komunikasi, disain grafis dan sejenisnya selain kursus-kursus singkat mengenai berbagai keahlian dalam bekerja di perusahaan periklanan.Berkarir di biro iklan bagi sebagian orang dianggap menarik karena biro iklan dianggap tempat kerja yang kreatif, dinamis dan berjiwa muda. Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya bekerja di biro iklan juga memiliki tingkat stress kerja yang cukup tinggi.


Secara umum, struktur organisasi suatu biro iklan dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan struktur di atas, secara umum, ada beberapa fungsi di biro iklan yang bisa menjadi pilihan berkarir; yaitu:


1.Bina Usaha (Account Management)

Secara singkat, departemen ini berfungsi sebagai ‘jembatan’ antara klien-klien suatu biro iklan dengan departemen-departemen lainnya di biro iklan tersebut. Saat ia menghadapi klien, maka ia mewakili biro iklannya dalam mendapatkan informasi tentang apa saja kebutuhan klien untuk suatu program komunikasi pemasaran dari produk/jasa klien tersebut. Ia harus dapat menangkap dengan jeli peluang-peluang usaha yang mungkin dapat ia peroleh dari klien-kliennya. Ia juga harus mampu berpikir secara strategis untuk membantu memecahkan masalah komunikasi pemasaran dari kliennya.


Pada saat ia bertemu dengan rekan-rekannya di biro iklan, maka ia menjadi wakil klien dalam menjabarkan dengan sebaik mungkin kebutuhan klien tersebut. Ia juga akan membantu klien memastikan bahwa segala penugasan dari klien terlaksana dengan kualitas terbaik, tepat waktu dan tepat anggaran.


Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

  1. Kemampuan berhubungan dengan individu (human relation)

  2. Kemampuan melakukan presentasi dengan menyakinkan

  3. Kemampuan berbahasa asing (Inggris, Mandarin dan sebagainya)

  4. Mempunyai jiwa “melayani” dengan penuh semangat dan ceria

  5. Kemampuan menganalisa kebutuhan-kebutuhan klien

  6. Kemampuan memahami strategi pemasaran klien

  7. Mempunyai apresiasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas

  8. Kemampuan memimpin kelompok kerja

  9. Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu yang singkat

  10. Menguasai proses kerja di biro iklan dengan baik

  11. Tekun dan teliti dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi


2.Perencanaan Strategis (Strategic Planning)

Departemen ini berfungsi untuk membantu departemen Bina Usaha dan Kreatif dalam menemukan ide-ide dasar pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro iklan. Pada beberapa biro iklan, fungsi ini masih digabungkan dengan fungsi dari departemen Bina Usaha. Tugas utama dari departemen ini adalah untuk ‘menerjemahkan’ taklimat (brief) dari klien agar memudahkan tim kreatif mengembangkan ide-ide mereka. Suatu taklimat dari klien pada prinsipnya adalah suatu problem. Seorang Perencana Strategis (Strategic Planner) harus mampu memperoleh alternatif pendekatan terbaik untuk memecahkan permasalahan klien tersebut.


Kunci keberhasilan seorang Perencana Strategis dalam memecahkan masalah klien adalah: 1) pemahaman yang mendalam mengenai produk/jasa klien dan 2) pemahaman yang mendalam mengenai konsumen dari produk/jasa klien. Termasuk dalam pengertian “produk/jasa klien” adalah seluruh pesaing-pesaingnya. Bagaikan seorang jenderal dalam suatu medan perang, Perencana Strategis mempunyai peran yang kritikal dalam menentukan arah strategi komunikasi periklanan atas suatu produk/jasa.


Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

  1. Kemampuan berpikir secara analitis (baik kuantitatif maupun kualitatif) dan konseptual yang kuat dan tajam

  2. Menguasai teknik-teknik penelitian/riset

  3. Mempunyai apreasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas

  4. Mempunyai wawasan yang luas

  5. Kemampuan melakukan presentasi dengan baik dan jelas, termasuk disini adalah kemampuan ’menjual’ suatu ide atau solusi


3.Kreatif

Departemen ini berfungsi sebagai ‘dapur’ dari suatu biro iklan. Di departemen inilah permasalahan komunikasi pemasaran klien dicoba dipecahkan. Tim kreatif memperoleh masukan dari para Perencana Strategis. Kualitas dari taklimat yang diperoleh dari Perencana Strategis inilah yang akan menentukan titik awal kualitas keluaran dari suatu tim kreatif; seperti kata pepatah Inggris: Garbage In, Garbage Out.Selain menemukan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah tersebut, tim kreatif juga harus memikirkan media apa saja yang akan sesuai untuk menjadi sarana komunikasi produk/jasa tersebut. Biasanya, hal ini akan membutuhkan kerja-sama dengan Departemen Media.


Tim kreatif umumnya terdiri dari 2 fungsi utama; yaitu fungsi Pengarah Seni (Art Director) dan fungsi Penulis Naskah (Copywriter). Pengarah Seni bertanggung-jawab untuk menemukan ide-ide yang bersifat visual sedangkan Penulis Naskah akan mencari ide-ide yang bersifat verbal (baik tulisan maupun lisan, tergantung jenis media iklan yang digunakan). Kecuali untuk media radio yang hanya membutuhkan komunikasi verbal, kebanyakan jenis media lainnya akan sangat membutuhkan kerja-sama yang erat di antara ke dua fungsi tersebut.



Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:


  1. Kemampuan berpikir secara kreatif (secara visual ataupun verbal)

  2. Mempunyai wawasan yang luas, khususnya dalam bidang yang berkaitan dengan kreatifitas

  3. Kemampuan tidak cepat putus asa bila ide/solusinya ditolak

  4. Kemampuan bekerja dalam tingkat stres yang tinggi

  5. Kemampuan bekerja dalam tim

  6. Kemampuan melakukan presentasi dengan baik


4.Media

Departemen ini bertanggung-jawab dalam memberikan solusi kepada klein berkaitan dengan pengaturan anggaran/biaya pemasangan iklan klien di media massa. Dalam Departemen ini biasanya terdapat beberapa sub-fungsi yaitu: Perencanaan Media (Media Planning), Negosiasi Media (Media Negotiation), dan Pelaksanaan Media (Media Implemention atau Media Buyer). Tugas utama dari seorang Perencana Media (Media Planner) adalah untuk memastikan bahwa anggaran/biaya pemasangan iklan suatu klien/produk akan mencapai suatu tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Efektif dalam pengertian media yang digunakan akan mampu menjangkau sasaran konsumen utama dari produk klien tersebut. Efisien dalam pengertian klien mendapatkan harga terbaik yang mampu menjangkau sasaran konsumuen utamanya sebanyak mungkin. Dalam melakukan perhitungan efektifitas dan efisiensi tersebut seorang Perencana Media harus memahami bauran media (media mix) seperti apa yang dapat mencapai kondisi optimal yang diharapkannya.


Negosiator Media bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi baik dari sisi harga pemasangan iklan di media massa, waktu pemasangan, maupun hal-hal yang berkaitan dengan ‘ukuran’ (space) iklan di suatu media massa. Idealnya diharapkan iklan suatu produk dapat dipasang dengan harga semurah mungkin, di tempat/waktu yang paling efektif dalam menjangkau sasaran konsumennya dan dengan memperoleh ‘ukuran’ (space) iklan yang seluas/selama mungkin.Pelaksana Media (Media Implementor/Buyer) bertanggung-jawab mengimple-mentasikan rancangan dan strategi pemasangan iklan yang disusun oleh Perencana Media dan memastikan bahwa target efektifitas dan efisiensi yang telah disepakati dengan klien dapat tercapai.


Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

  1. Menguasai ilmu statistik (pengolahan data dan analisa data kuantitatif)

  2. Mempunyai wawasan yang luas, khususnya mengenai kondisi media massa

  3. Kemampuan bekerja dalam tim

  4. Kemampuan melakukan presentasi (khususnya bagi Perencana Media)

  5. Kemampuan bernegosiasi (khususnya bagi Negosiasi Media)

  6. Kemampuan bekerja dengan detil/teliti tapi tetap dengan kecepatan kerja yang tinggi

  7. Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu yang singkat (khususnya bagi Pelaksana Media)


Ke empat departemen di atas boleh dikatakan sebagai empat pilar utama dalam suatu biro iklan. Dalam perkembangannya saat ini, suatu biro iklan saat ini bisa saja tidak memiliki ke empat pilar tersebut. Selain kemungkinan digabungkannya fungsi Bina Usaha dengan Perencanaan Strategis, pada saat ini makin banyak biro iklan yang melepaskan departemen medianya dan menyerahkan bisnis pemasangan iklannya melalui suatu biro iklan media (media agency). Biro iklan yang melakukan hal ini akibatnya hanya berfungsi sebagai biro iklan kreatif (creative agency atau sering pula disebut sebagai brand agency). Bila Anda ingin mengirimkan lamaran ke suatu biro iklan, pastikan bahwa posisi yang Anda incar memang ada pada perusahaan tersebut. Selain ke empat pilar di atas, ada beberapa departemen lainnya yang mempunyai fungsi yang menunjang keberhasilan ke empat departemen tersebut. Berikut ini uraian singkat dari beberapa departemen penunjang tersebut:



1.Studio Kreatif

Departemen ini bertanggung-jawab untuk merubah ide-ide yang ditemukan oleh tim kreatif (Pengarah Seni ataupun Penulis Naskah) kedalam bentuk yang dapat lebih “mudah” dilihat dan dipahami oleh orang kebanyakan. Sederhananya: tugas mereka adalah memvisualisasikan ide-ide yang awalnya hanya bersifat “dalam angan-angan” atau baru berupa coretan-coretan sederhana. Jadi, kecuali materi iklan itu hanya berbentuk audio (suara), maka untuk materi-materi lainnya, peran studio ini akan dibutuhkan.

Staf Studio yang menggunakan kemampuan tangannya (secara manual) dalam memvisualisasikan suatu ide disebut Visualizer. Individu ini harus mempunyai keahlian menggambar yang tinggi dalam berbagai gaya sesuai dengan kebutuhan dari tim kreatifnya. Selain secara manual, visualiasi ide tersebut juga dapat dilakukan dengan bantuan peralatan komputer dan perangkat lunak. Individu yang mampu melakukan hal ini disebut sebagai Graphic Designer. Seorang Graphic Designer harus mampu menangkap ide-ide yang disampaikan tim kreatifnya dan menggunakan segala kemampuannya dan penguasaannya atas perangkat komputer dan perangkat lunaknya untuk menghasilkan karya grafis yang diharapkan oleh tim kreatifnya.


Untuk materi-materi yang akan membutuhkan proses lebih lanjut seperti iklan televisi, maka hasil akhir dari departemen ini adalah gambar-gambar visual yang akan digunakan sebagai patokan/bimbingan bagi penuntasan proses selanjutnya oleh rumah produksi iklan televisi (dikenal dengan istilah story-board).Seorang staf Studio Kreatif juga diharapkan mempunyai pengetahuan mengenai pengaruh/psikologi warna, komposisi disain, jenis-jenis huruf (font), efek cahaya, jenis-jenis media iklan (jenis-jenis kertas, plastik dan bahan-bahan lainnya yang bisa menjadi media iklan) dan dalam beberapa penugasan dibutuhkan pula keahlian dalam memahami bentuk secara 3 dimensi.


Satu catatan kecil yang Penulis ingin sampaikan disini bahwa masih sering terjadi kesalah-pahaman di antara pelamar pekerjaan ke biro iklan yang mencampur-adukan pemahaman antara fungsi Pengarah Seni (Art Director) dengan Graphic Designer. Satu hal yang membedakan secara nyata ke dua fungsi ini adalah bahwa seorang Pengarah Seni tidaklah dituntut kemampuannya dalam menggambar secara manual ataupun dalam penguasaan perangkat lunak yang berkaitan dengan disain grafis. Seorang Pengarah Seni dituntut untuk lebih memfokuskan daya pikirnya dalam penciptaan ide-ide yang orisinil dan kreatif.



2.Produksi Cetak dan Audio Visual

Departemen ini bertanggung-jawab untuk meneruskan proses kerja yang dilakukan di departemen Studi Kreatif sampai suatu materi iklan benar-benar siap ditayangkan. Produksi Cetak bertanggung-jawab untuk bekerja sama dengan percetakan sehingga menghasilkan materi-materi iklan cetak. Sedangkan Produksi Audio Visual akan bekerja sama dengan rumah produksi iklan TV maupun rumah produksi radio untuk menghasilkan iklan-iklan TV atau radio.


Kunci keberhasilan dari departemen ini dapat diukur dari beberapa kriteria berikut:


  1. Kualitas yang tinggi

  2. Harga/biaya yang kompetitif

  3. Waktu penyelesaian yang tepat waktu


Untuk menunjang keberhasilannya, seorang Produser Cetak harus menguasai dengan baik detil proses cetak (seperti jenis kertas, jenis mesin cetak, pencampuran tinta warna dan lain-lain). Sedangkan Produser Audio Visual harus menguasai proses kerja dalam suatu rumah produksi, memahami fungsi alat-alat/teknologi yang digunakan rumah produksi serta mempunyai wawasan yang luas sehingga mampu memilih sutradara film iklan yang sesuai dengan yang diharapkan oleh tim kreatif.


3.Pencarian Model (Casting/Talent Department)

Departemen ini berfungsi untuk membantu tim kreatif dan tim Produksi Cetak dan Audio Visual dalam menyediakan alternatif model iklan yang sesuai dengan ide tim kreatif. Model ini dalam pengertian yang seluas-luasnya, dalam arti, bisa saja model itu adalah sebagai seorang individu secara lengkap, bisa pula hanya model untuk suatu bagian tubuh tertentu (model rambut, model tangan, model kaki dan lain-lain), termasuk juga model suara.


Seorang pencari model yang handal akan mampu menerjemahkan ide-ide kreatif dari tim kreatif dan memberikan saran-saran profesionalnya dalam mencari model iklan yang sesuai. Ia juga harus mempunyai wawasan yang luas dan mata yang ‘tajam’ dalam menemukan model iklan yang cocok. Tidaklah selalu suatu model hanya dilihat dari kondisi fisiknya saja karena karakter dan gaya/perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi apakah ia akan cocok ataukah tidak menjadi model suatu iklan. Pencari model juga harus dibekali dengan kemampuan membujuk seseorang agar mau menjadi model iklan.



4.Manajemen Proyek (Project Management)

Departemen ini berfungsi sebagai ‘pengawas’ (controller) atas berlangsungnya suatu proses kerja perusahaan periklanan.


Keberhasilan departemen ini akan ditentukan oleh kriteria-kriteria berikut:

  1. Pekerjaan yang tepat waktu (on-time)

  2. Anggaran/biaya yang tidak melebihi rencana awal (on-budget)

  3. Kualitas yang tepat/sesuai dengan pesanan (on-quality)

Untuk dapat melakukan fungsinya dengan profesional, seorang staf Manajemen Proyek harus memahami dengan sangat baik seluruh proses kerja di perusahaan periklanan. Ia juga harus memahami kuantitas dan kualitas seluruh tenaga kerja yang tersedia dan mampu mengatur dengan baik pembagian waktu kerja serta beban kerja mereka. Mereka juga harus mampu bekerja dalam tekanan yang tinggi, mengambil keputusan di saat-saat yang genting dan selalu siap dengan alternatif pemecahan masalah, termasuk bila suatu pekerjaan terpaksa harus diselesaikan oleh pihak-pihak di luar perusahaan (out-sourcing).


5.Departemen Lini Bawah (Below-The-Line Department)

Departemen ini akan sangat bervariasi dari satu biro iklan ke biro iklan lainnya. Hal ini didorong oleh makin derasnya kebutuhan akan promosi yang bersifat “lini bawah”. Promosi “lini atas” biasanya dikaitkan dengan promosi melalui media-media yang konvensional; seperti media cetak (koran, majalah, tabloid, billboard dan lain sebagainya), media audio (radio), dan media audio visual (televisi, bioskop). Pengembangan lebih detil dari fungsi ini akan tergantung dari orientasi bisnis suatu perusahaan periklanan. Pengertian mengenai promosi ’lini bawah’ inipun saat ini terus berkembang dengan pesat dan semakin luas areanya.



Beberapa contoh yang dapat diuraikan disini, misalnya:


  1. Events Marketing:

Bertugas untuk mencari bentuk-bentuk kegiatan (events) yang dapat mendukung promosi suatu produk. Kegiatan itu bisa berupa: pertunjukan musik, demo penggunaan suatu produk, lomba olah-raga, pameran, dan lain sebagainya.


  1. Retail Marketing:

Bertugas untuk mencari celah-celah media baru yang ada di area transaksi (retail area) untuk menggugah minat konsumen. Contoh sederhananya antara lain: pemasangan poster di dekat konter pembayaran, pemasangan materi-materi iklan di suatu warung, pemasangan stiker promosi di lantai sautu toko, pemasangan rak/lemari pajang khusus (booth) disuatu supermarket dan lain sebagainya.


  1. Sponsored Program:

Bertugas mencari kemungkinan suatu promosi dapat ”ditempelkan” dalam bentuk mensponsori suatu kegiatan yang sudah ada atau menciptakan suatu kegiatan/program khusus. Program yang paling umum disponsori adalah film-film atau program di televisi ataupun program di radio. Tapi kegiatan ini telah berkembang cukup jauh sehingga saat ini bahkan suatu film bioskop-pun dapat disponsori oleh suatu produk.


  1. Interactive & Direct Marketing

Dalam konteks ini, Interactive Marketing/Promotion adalah suatu pendekatan dimana suatu kegiatan dilakukan sedemikan rupa sehingga memunculkan interaksi antara suatu produk dengan konsumennya secara langsung. Program-program promosi interaktif ini paling sering ditemui di dunia maya melalui penampilan web-site dari suatu produk atau kegiatan yang disponsori suatu produk tertentu. Bentuk ini sebenarnya adalah pengembangan dari kegiatan lapangan (events) yang mempertemukan suatu produk dengan konsumennya pula.


Direct Marketing/Promotion adalah suatu pendekatan pemasaran ataupun promosi yang dilakukan dengan cara mengirimkan suatu pesan khusus (bisa melalui kurir ataupun SMS/MMS) dan biasanya konsumen sekaligus dapat melakukan pemesanan pembelian barang/jasa melalui pesan khusus tersebut.


6.Riset Media (Media Research)

Departemen ini sangat erat berhubungan dengan fungsi Perencanaan Media. Fungsi mereka adalah membantu Perencana Media dengan memberikan masukan-masukan mengenai perilaku konsumen yang berkaitan dengan penggunaan media massa (misalnya: seberapa sering seseorang membaca koran per minggunya, dimana atau kapan mereka paling sering membaca koran dan lain sebagainya).

Di Indonesia, ada beberapa biro riset media independen yang datanya dapat dibeli oleh biro iklan. Departemen ini dapat pula berfungsi untuk melakukan pengolahan data-data riset dari biro riset media independen itu untuk kemudian menyajikan hasil telaah/analisanya kepada Perencana Media.


7.Jasa Terpadu (Central Service Division)


Divisi ini merupakan gabungan dari beberapa departemen penunjang yang bersifat umum (nyaris selalu ada di perusahaan manapun juga). Dalam divisi ini terdapat antara lain fungsi keuangan, pajak, akunting, bagian umum, personalia/SDM, dan teknologi informasi yang Penulis rasa tidak perlu dijabarkan di sini.


Seperti dapat Anda baca di atas, sebenarnya cukup banyak posisi/fungsi di perusahaan periklanan yang tidak berkaitan langsung dengan suatu bidang pendidikan tertentu. Dan sampai saat kinipun belum ada institusi pendidikan yang mampu mencetak tenaga ahli periklanan secara umum dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh fungsi-fungsi di atas. Hal ini berakibat perusahaan periklanan yang profesional akan menyediakan program orientasi dan pelatihan agar individu-individu yang bekerja di sana dapat secepatnya beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan mereka.


Sedikit tambahan mengenai gambaran umum ciri-ciri pekerjaan yang ada pada perusahaan periklanan:


  1. Variasi pekerjaan yang kompleks

  2. Dinamika perubahan yang cepat

  3. Perubahan dari sisi klien

  4. Perubahan dari sisi internal perusahaan

  5. Perubahan dari sisi mitra kerja lainnya

  6. Tenggat waktu pekerjaan yang singkat

  7. Bekerja dalam tim dan menghadapi berbagai jenis kepribadian

  8. Lingkungan sosial yang relatif informal

  9. Struktur organisasi cenderung datar dan matriks

  10. Kebutuhan akan pengetahuan yang luas (tingkat intelektual yang tinggi)

  11. Tingginya tingkat keluar-masuk karyawan (employee turn-over rate)

  12. Karyawan relatif berusia muda (rata-rata 30-32 tahun)

  13. Tantangan untuk selalu memunculkan ide-ide kreatif


Setiap jenis perusahaan dan pekerjaan akan membutuhkan individu dengan karakter dan kemampuan yang berbeda pula. Beberapa karakter individu yang dapat menunjang keberhasilan dalam karir Anda di suatu perusahaan periklanan adalah:



1. Kreatifitas (Creativity):

Kreatifitas adalah inti kehidupan dari suatu perusahaan periklanan. Jiwa kreatifitas harus mengalir di seluruh departemen dan di seluruh perusahaan periklanan, bukan hanya kewajiban dari tim/departemen kreatif saja.


2. Semangat dan Kecintaan Terhadap Pekerjaan (Passionate):

yang maksimum hanya dapat muncul bila ada semangat kerja untuk selalu mencapai yang terbaik dan menimbulkan kekaguman bagi semua pihak.


3. Berani Mengambil Resiko (Risk Taking):

Resiko gagal adalah sesuatu yang wajar dalam proses kreatifitas dan inovasi. Perusahaan periklanan akan menghargai pengambilan resiko yang berhasil (tanpa harus memberikan `hukuman` atas ide kreatif yang gagal).


4. Dorongan & Kepercayaan (Empowerment & Trust):


Menghargai tiap kontribusi dari tiap individu untuk membangun suasana kerja yang saling percaya hingga karyawan memunculkan seluruh pontensi-potensi mereka semaksimal mungkin.


5. Proaktif (Proactive):

Individu yang proaktif adalah inti suatu tim yang mampu berprestasi maksimal untuk menciptakan ide-ide yang mengagumkan. Perusahaan periklanan mendukung dan mendorong karyawannya untuk melakukan inisiatif dan bertanggung-jawab penuh dalam menciptakan dan mendukung ide-ide yang cemerlang tersebut.


6. Ceria (Fun):

Suasana kerja yang menyenangkan dibutuhkan untuk merangsang dan terus menjaga tingkat enerji dan kreatifitas yang tinggi sehingga perlu diciptakan suasana yang menyenangkan bagi semua orang dengan tetap menjaga rasa saling menghargai satu sama lain.



Rabu, 26 November 2008

Gizi Tambahan Untuk Orang iklan

Kali ini Saya mencoba menyarikan tips menulis copy yang efektif sebagai gizi tambahan untuk temen-temen Airbrand. Walaupun Saya menyarikan ini tanpa terjemahan alias masih dalam bahasa asli, bukan berarti saya menyajikan ini dengan setengah hati. Hmm, Saya hanya ingin temen-temen yang baru di Airbrand mulai mencicipi materi-materi dalam bahasa Inggris untuk melatih kepekaan berbahasa Inggris. Asal tahu aja ya, kemampuan berbahasa Inggris untuk oang-orang iklan adalah hal WAJIB. Selamat menikmati sajian lezat tips menulis copy dalam bahasa Inggris.


Practical Tips Writing Effective Copy

  • Get the main copy – Fast

  • Emphasize one major idea simply and clearly

  • Be single minded. Don't try to do too much if you chase more then one rabbit at a time, you will catch none.

  • Position the product clearly

  • Keep the brand name up front and reinforce it.

  • Write with the consumer's ultimate benefit in mind.

  • Write short sentences. Use easy, familiar words and themes people understand.

  • Dont waste word. Say what you have to say - nothing more, nothing less, Don't pad but don't skimp

  • Avoid bragging and boasting. Write from the readers point of view, not your own. Avoid “We”, “Us”. “Our”

  • Avoid cliches. They are crutches; learn to get along without them. Bright, surprising words and phrases perk up readers and keep them reading.

  • Write with flair. Drum up excitement. Make sure your own enthusiasm comes through in the copy.

  • Use vivid language.

  • Stick to the present tense, active voice. It's crisper. Avoid the past tense and passive voice. Exceptions should be delibarate, for special effect.

  • Use personal pronouns. Remember, you're talking to just one person, so talk as you would to a friend. Use “you” and “your”

  • Use contractions. They're fast, personal, natural. People talk in contractions (listen to yourself)

  • Don't overpunctuate. It kills copy flow. Excessive commas are the chief culprits. Don't give readers any excuse to jump ship.

  • Read the copy aloud. Hear how it sound; catch errors. The written word is considerably different from the spoken word.

  • Rewrite and write tight. Edit mercilessly. Tell the whole sory and no more. Whenyou're finished, stop.